Jakarta, JatimReview.Com – Jakarta terus menjadi pasar yang besar dan dinamis serta ideal untuk bisnis perdagangan dan jasa. Hal ini mendorong kebutuhan ruang perkantoran masih dinamis.
Dengan situasi politik yang lebih kondusif setelah pemilihan pemerintahan baru dan perkiraan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, Jakarta diharapkan terus menarik perusahaan lokal dan internasional untuk berkembang, terutama untuk membuka kantor mereka.
Ferry Salanto, Head of Research mengatakan, permintaan yang didorong oleh aktivitas penyewa akan masih terus berlanjut, dengan beberapa pemilik gedung tetap menawarkan insentif menarik guna mengamankan komitmen sewa serta meningkatkan tingkat hunian.
“Fleksibilitas dalam ketentuan sewa-menyewa, dikombinasikan dengan minat penyewa yang terus berlanjut, membuat proses sewa kantor menjadi lebih mudah dan efektif dari segi biaya,” ujar Ferry, Selasa (18/2).

Dikatakan, beberapa sektor bisnis utama termasuk di antaranya jasa pengiriman/logistik, edukasi, dan sektor elektronik, secara aktif mencari ruang kantor untuk memenuhi kebutuhan mereka yang terus berkembang.
Pasar yg berpihak pada penyewa, diperkirakan akan masih terus berlanjut pada tahun 2025. Dan sebagai hasilnya, beberapa pemilik gedung terus menyediakan paket sewa yang kompetitif untuk penyewa.
Sementara gedung perkantoran dengan tingkat hunian yang relatif lebih rendah masih terpengaruh oleh kebijakan penyediaan paket sewa guna mencapai kondisi yang lebih baik.
“Akibatnya, beberapa pemilik Gedung memberikan diskon dan ketentuan yang lebih fleksibel untuk mendorong agar penyewa memilih untuk relokasi ke gedung mereka,” tambahnya.
Melihat kondisi kedepan, dengan kondisi pemilik gedung telah terbiasa dengan lingkungan yang lebih berpihak pada penyewa, permintaan dari berbagai industri diperkirakan akan meningkat, sehingga meningkatkan daya tarik pasar perkantoran.
“Pada akhir tahun 2025, tingkat hunian diperkirakan akan mengalami peningkatan bertahap sekitar 1% baik di CBD maupun di luar CBD,” tutup Ferry. JR1