Jelang Tutup Tahun 2024, UFO Elektronik Ekspansi Buka Gerai Baru di Ponorogo

Surabaya, JatimReview.Com –Meskipun dibayangi melemahnya daya beli masyarakat, ekspansi bisnis terus dilakukan peritel eletronik. Salah satunya adalah UFO Elektronik yang kembali membuka gerai terbaruya di Ponorogo pada tanggal 26 November 2024.

Poedji Horixon, Presiden Direktur UFO Elektronik, menjelaskan, tahun ini kondisi market elektronik masih mencatat pertumbuhan meskipun dibayangi menurunya daya beli masyarakat akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional dan global.

Sebab itu, pihaknya berani melakukan ekspansi bisnis dengan membuka gerai baru di Ponorogo. Hal ini karena potensi market elektronik di Kota Reog ini masih cukup bagus. Apalagi sejauh ini belum ada ritel besar yang memiliki jaringan luas yang membuka gerainya disini.

“Ini outlet kami yang ke 27. Kami melihat potensi marketnya cukup bagus sehingga kehadiran UFO Elektronik akan disambut baik masyarakat,” kata Poedji, Minggu (1/12).

Dikatakan, selain dari hasil pertanian dan Perkebunan, banyak warga Ponorogo yang sukses menjadi migran. Hal ini tentu berimbas pada membaiknya daya beli masyarakat. Selain itu juga banyak pasangan muda yang menempati rumah baru. Tentu mereka juga membutuhkan barang-barang elektronik.

“Outlet kami bangun seluas 680 m2. Kami sediakan lengkap beragam produk  elektronik yang banyak dibutuhkan masyarakat seperti TV, kulkas, mesin cuci, AC serta produk-produk rumah tangga lainnya termasuk furniture,” tambahnya.

Dia yakin UFO Elektronik akan disambut baik masyarakat. Apalagi menjelang tutup tahun 2024 merupakan salah satu peak season penjualan elektronik. Karena banyak karyawan yang mendapatkan bonus akhir tahun atau THR. Bahkan bagi kalangan ASN biasanya ada gaji ke 13.

Untuk itu, selama opening, pihaknya memberikan banyak promo seperti diskon hingga 50 persen, cicilan bunga 0 persen bersama dengan bank patner, program tukar tambah (trade in) dan juga promo berhadiah langsung.

“Kami bahkan menyediakan program undian berhadiah mobil, motor dan beragam elektronik dengan total nilai milyaran rupiah,” ujarnya.

Terkait kebijakan kenaikan PPN menjadi 12 persen, Poedji berharap agar hal itu bisa dipertimbangkan lagi. Pasalnya, dampak dari kenaikan PPN tersebut  cukup luas dan tentu akan mempengaruhi daya beli masyarakat.

“Akan lebih bijak jika kebijakan kenaikan PPN 12 persen itu dipertimbangkan lagi. Karena akan mempengaruhi daya beli konsumen,” ungkap Poedji. JR1

Related posts