Penjualan Naik 16 Persen, Bukit Asam Sukses Raih Laba Bersih Rp 3,23 Triliun di Kuartal III 2024

Jakarta, JatimReview.Com – Sejumlah Perusahaan terus mengukir kinerja yang moncer tahun ini. Salah satunya PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID, yang berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp3,23 triliun hingga kuartal III/ 2024.

Corporate Secretary Bukit Asam Niko Chandra, mengatakan, pencapaian tersebut didukung oleh pendapatan Perseroan yang meningkat 11 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp 30,66 triliun serta pendapatan sebelum bunga, pajak dan amortisasi (EBITDA) Rp 5,65 triliun. Sedangkan total aset perusahaan per 30 September 2024 sebesar Rp 40,15 triliun.

“Total penjualan batubara PTBA pada Januari-September tahun ini mencapai 31,28 juta ton, naik 16 persen secara tahunan. Sebagai pembanding, penjualan ekspor pada periode yang sama tahun lalu sebesar 11,25 juta ton. Sementara itu, realisasi domestic market obligation (DMO) sebesar 16,98 juta ton, tumbuh 8 persen dibandingkan dengan triwulan III 2023 yang sebesar 15,76 juta ton,” kata Niko, dirilis Antara Kamis (31/10).

Dikatakan, hingga kuartal III/2024, produksi batubara PTBA mencapai 32,97 juta ton atau tumbuh 3 persen secara tahunan. Realisasi angkutan dengan kereta api 26,42 juta ton, meningkat 11 persen secara tahunan. Berbagai tantangan dihadapi dengan baik di antaranya koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar.

“Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 14 persen secara tahunan dari 86,32 dolar AS per ton hingga triwulan III 2023, menjadi 74,59 dolar AS per ton pada triwulan III 2024,” tambahnya.

Sedangkan rata-rata indeks harga batubara Newcastle terkoreksi 28 persen secara tahunan menjadi 133,89 dolar AS per ton sampai dengan triwulan III 2024, dari 185,45 dolar AS per ton hingga triwulan III 2023. Karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja dengan baik.

 Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap kinerja perusahaan , sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal. Hal ini tercermin dari penurunan cash cost per ton secara tahunan dari Rp853 ribu menjadi Rp 835 ribu.

“Perseroan berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak baik bagi kinerja keuangan PTBA,” tutupnya. JR1/ Ant

Related posts