Surabaya, JatimReview.Com – Perusahaan pembiayaan PT BFI Finance Indonesia (BFI Finance) kembali meramaikan Surabaya Printing Expo (SPE) 2024, pameran tahunan yang diikuti oleh para pelaku dan penggiat industri grafika dan ekonomi kreatif.
Berlangsung pada 11-14 Juli di Grandcity Mall, BFI Finance hadir lebih dekat menawarkan ragam solusi pembiayaan, khususnya pembiayaan mesin. Aneka promo disediakan untuk para supplier rekanan yang bekerja sama dengan BFI Finance, salah satunya promo bunga 0% (nol persen) yang diperuntukkan sepanjang tahun pertama pembiayaan.
“Sebagai dukungan Perusahaan terhadap kemajuan industri printing dan ekosistemnya, kami kembali berpartisipasi dengan memberikan promo menarik. Selain itu, kami memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu langsung dengan para konsumen, mitra bisnis, dan pengunjung lainnya guna memperkenalkan produk dan layanan pembiayaan mesin,” ujar Bambang Hartoyo, Area Manager BFI Finance Surabaya, Kamis (11/7)

Di samping program bunga 0%, Perusahaan juga membagikan promo lainnya berupa gratis biaya admin dan potongan biaya provisi yang berlaku bagi debitur yang mengajukan pembiayaan selama periode program promo. Adapun semua program promo dalam rangka partisipasi BFI Finance dalam perhelatan SPE ini berlaku hingga 11 Oktober 2024.
“Untuk sektor produktif, BFI Finance mendukung bisnis para pelaku usaha di berbagai kategori industri melalui produk-produk pembiayaan, termasuk pembiayaan mesin. Tahun lalu ada pertumbuhan 12 persen (yoy). Kami optimis tahun juga akan tumbuh,” tambahnya.
Sementara itu, Amelia Tjahjadi – Machinery Product Head BFI Finance, menambahkan, khusus pada pembiayaan ini, BFI Finance dapat membiayai mulai dari industri bisnis percetakan, manufaktur, woodworking, laundry, food beverage, supporting machineries (genset/welding), industri alat kesehatan, hingga IT equipment.
Tak hanya badan usaha (berbentuk CV/UD/FA/PT), konsumen atau debitur perorangan juga dapat dibiayai dengan menjaminkan invoice asli dari aset mesin tersebut.
“Secara nasional, pembiayaan mesin yang paling banyak berasal dari jenis aset mesin percetakan dan manufaktur,” kata Amelia.
Di Region Jawa Timur sendiri, lanjutnya, pembiayaan mesin per Maret 2024 tercatat sebanyak lebih dari 500 kontrak berdasarkan piutang pembiayaan dikelola (managed receivables) yang didominasi oleh pembiayaan dengan jaminan aset mesin printing.
“Kami menyediakan kredit mulai Rp 150 juta hingga tak terbatas. Selama ini kredit machinery cukup beragam tergantung spek mesinnya,” pungkas Amelia. BJ1